Bandara Husein Sastranegara
Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara adalah sebuah bandar udara yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Selain untuk melayani masyarakat, bandara ini juga merupakan salah satu pangkalan angkatan udara TNI. Jika dilihat di peta maka bandara umum akan terlihat di sebelah barat selatan dan militer di kanan barat selatan. Di sebelah utara landas pacunya dapat terlihat hanggar-hanggar milik P.T Dirgantara Indonesia.
Summary of Husein Sastranegara Airport
Airport type :Public / Military
Operator :PT Angkasa Pura II
General Information | |
Airport Name: | (BDO) Husein Sastranegara Airport |
City: | Bandung ID |
Current Time: | 12:55:41 PM (12:55:41) |
Current Date: | Tue 28-Dec-2010 |
Time Zone: | +7:00 from GMT (UTC) |
Latitude: | -6.904648 |
Longitude: | 107.58178 |
Airport code
FlightStats Code: BDO
IATA Code: BDO
ICAO Code: WIIB
Data Bandara
Kelas :Domestik Dan Internasional
Luas Bandara :145 Ha
Jarak Dari Kota :5km Dari Pusat Kota Bandung
Parkir Kendaraan :Luas 9,150 m.Kapasitas 100 Kendaraan
Terminal Penumpang :Kapasitas Bandara 360,858 org/thn
Alamat :Jl.Padjajaran.No.156,Bandung,Jawa Barat,40174
Frekuensi Radio :Husein Sastranegara ATC Tower
Keberangkatan Domestik
Pesawat yang mendarati Bandar Udara Husein Sastranegara:
· Garuda Indonesia {Denpasar/Bali, Surabaya, Jakarta)
· Merpati Nusantara Airlines (Batam, Surabaya, Semarang, Makassar, Denpasar/Bali)
· Sriwijaya Air (Surabaya)
· Indonesia AirAsia ( Denpasar/Bali, Medan)
· Lion air (Yogyakarta)
· Susi Air (Jakarta, Pangandaran)
Keberangkatan Internasional
· Indonesia AirAsia (Singapore, Kuala Lumpur)
· Malaysia Airlines (Kuala Lumpur)
· Silk Air {Singapore}
Maskapai Yang sudah Tidak Beroprasi Lagi
· Adam Air
· Star Air
Transportasi
Bus
Bus DAMRI disediakan oleh pemerintah setempat yang dapat mengantarkan penumpang ke Terminal Bandung dengan biaya Rp 15.000,-. Pada bulan November 2006, sistem transportasi bus baru tersebut mulai dioperasikan.
Taksi
Taksi Primkopal Husein Sastranegara memberlakukan tarif tetap ke berbagai macam tujuan di kota Bandung dan daerah sekitarnya termasuk Bogor, Depok, Cimahi, Sukabumi. Berbeda dengan bandara lainnya di Indonesia, hanya Taksi Primkopal Husein Sastranegara yang diperbolehkan untuk mengantarkan penumpang. Tiket taksi dapat dibeli di loket di pintu keluar bandara baik domestik atau internasional. Bagaimana pun juga, seluruh taksi diperbolehkan untuk mengantarkan penumpang menuju bandara.
Selain taksi resmi, seperti bandara di Indonesia lainnya.
Angkutan Kota
Angkutan kota yang dikenal juga dengan angkot (di Bali lebih dikenal dengan sebutan "Bemo" walaupun tidak beroda tiga) tersedia setiap saat menuju ke terminal umum. Angkot merupakan alternatif transportasi paling ekonomis.
Sewa Mobil
Bandara ini juga menyediakan sewa mobil dari operator lokal dan internasional, meliputi: TRAC, Avis, Thrifty, Cipaganti dan Hertz.
Wawancara salah satu Pilot Maskapai penerbangan
BANDAR Udara Husein Sastranegara, Bandung, memang dikenal sebagai bandara yang memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Di tataran pilot Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia yang selalu memberikan kelas pada setiap bandara yang dilewati, Husein Sastranegara menjadi salah satu yang paling sulit.
Berikut ini penuturan Capt R Muh Syafei, mantan Pilot Garuda Indonesia, tentang Bandara Husein Sastranegara, Bandung, dibandingkan dengan bandara lain di Indonesia.
Berikut ini penuturan Capt R Muh Syafei, mantan Pilot Garuda Indonesia, tentang Bandara Husein Sastranegara, Bandung, dibandingkan dengan bandara lain di Indonesia.
KALAU kita mengelompokkannya, Bandara Husein Sastranegara masuk dalam bandara dengan tingkat kesulilitan IV atau yang paling sulit. Selain Husein Sastranegara ada bandara lain yang sama sulitnya, yaitu bandara lama Padang, Bandara Samratulangi (Manado), dan Bandara Patimura (Ambon).
Sementara untuk bandara dengan faktor kesulitan yang paling rendah masuk dalam tingkat I, seperti Bandara Depati Amir (Pangkalpinang) dan Teluk Betung (Lampung).
Dari bandara-bandara di tingkat IV, Husein Sastranegara juga terbilang paling sulit. Letak geografis menjadi faktor utama kesulitan tersebut, selain terletak di daerah pegunungan, karena Bandung adalah kota di ketinggian, cuaca pun sangat berpengaruh. Angin kencang berputar pun kerap terjadi.
Karena dikelilingi oleh pegunungan, bandara ini hanya memiliki satu celah untuk masuk, yaitu celah Padalarang. Dari celah itu pesawat bisa mendarat atau menerbangkan pesawat di runway yang tergolong pendek.
Nah, situasinya jadi akan sulit apabila cuaca tiba-tiba memburuk. Di sini pilot harus mampu membuat keputusan secara cepat dan tepat. Dan dibutuhkan pengalaman yang cukup untuk bisa membaca tanda-tanda alam. Bayangkan saja bila situasinya berkabut, sulit untuk melihat pegunungan yang berderet disamping runway.
Maka tidak heran apabila di bandara ini sering terjadi kecelakaan pesawat, itu terjadi sejak dulu. Pernah juga tahun 1970-an pesawat Dakota milik Garuda jatuh di sana karena cuaca buruk.
Karena sangat sulitnya, Garuda saat itu juga membuat kebijakan agar kapten pilot baru tidak boleh menerbangkan pesawat ke bandara ini. Pilot in command haruslah pilot yang telah dua tahun menjadi kapten. Sementara kopilotnya harus pengalaman empat tahun menjadi kopilot.
Pada cuaca hujan dan berkabut akan menjadi masalah besar dalam penerbangan di Husein Sastranegara. Karena itu, pilot harus benar-benar menggunakan prosedur penerbangan dengan penuh disiplin. Pilot tidak boleh memaksakan untuk terbang atau mendarat pada situasi seperti ini. Mendingan pendaratan ditunda karena bisa membuat celaka.